Pages

Sabtu, 18 September 2010

Ekonomi Indonesia 2010 Bakal Lebih Parah




Pertumbuhan ekonomi diprediksi akan semakin melorot.
Umi Kalsum, Agus Dwi Darmawan
VIVAnews - Kondisi ekonomi 2010 diyakini belum akan terlepas dari krisis global. Bahkan diperkirakan ekonomi tahun depan semakin berat dibandingkan tahun ini.

Pengamat ekonomi Martin Panggabean usai seminar dampak krisis global terhadap Indonesia di Gedung Lemhannas, Selasa, 17 Maret 2009 mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya membahas soal suku bunga saja. "Itu tidak tepat,  yang harus dibicarakan sekarang adalah bagaimana ekspansi kredit, PHK dan bagaimana 2010," kata Martin.

Ia lalu mencontohkan kondisi di Amerika Serikat di mana probabilitas terjadinya depresi di AS meningkat antara 20-30 persen. KIni berarti, pertumbuhan ekonomi negara adidaya itu akan minus 5-7 persen.

Dengan demikian lanjutnya, akan banyak terjadi PHK, termasuk Indonesia. Hal-hal seperti ini, ujarnya, adalah yang perlu diantisipasi oleh pemerintah. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 hanya 1-2 persen, maka tingkat PHK semakin banyak.

"Bank mau investasi, tapi siapa yang mau dipinjami, dananya dari mana, kenapa karena kita harus berebut dana di pasar dengan Amerika," ujarnya. Jika pemerintah bisa mendapatkan dana pun, lanjutnya, nilai imbal hasilnya pasti akan sangat tinggi.

"Penerbitan obligasi sekarang saja sudah banyak yang komentar tinggi, maka kita harus waspada bicara ekonomi yang memburuk pada 2010," katanya.

Namun Martin yakin pada 2009 ini, target pertumbuhan ekonomi 4,5 persen bisa tercapai. Namun karena pengaruh deflasi dan resesi yang semakin dalam, maka dampaknya akan lebih terasa pada 2010. "Ini bisa menjadi krusial karena pembiayaanya semakin sulit," kata Martin.



0 komentar:

Posting Komentar

toolbar powered by Conduit
 
>

Guestbook Rolling Widget